Debu Tebal Batu Bara di Marunda
Penulis : Sifa Sevia Muslimah
Editor : Ahmad Haetami
Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Marunda
Jakarta - Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda,
mengalami krisis udara bersih. Setiap sudut rumah hingga taman bermain
anak-anak dipenuhi dengan debu tebal yang datang akibat aktivitas bongkar
muat batu bara oleh PT Karya Citra Nusantara (KCN) di Pelabuhan Marunda.
Terdapat 11.000 jiwa yang terpapar debu batu bara, meskipun jarak pemukiman
berada sekitar 2 kilometer dari pelabuhan. Warga mengeluhkan dampak
kesehatan dari adanya debu tersebut, diantaranya seperti terkena penyakit
kulit, masalah pada gangguan pernapasan, serta gangguan penglihatan. Warga
mengaku telah merasakan dampak tersebut sejak 2018.
Meskipun dampak dari batu bara ini sangat merugikan masyarakat setempat, hal
ini seolah diabaikan oleh pemerintah dan pemilik regulasi setempat. Mereka
tidak mementingkan kesehatan warga Marunda melainkan lebih memilih
melindungi korporasi dan investasi. Padahal masyarakat Marunda juga harus
memiliki hak hidup sehat.
Deti dan Hasil Rontgen
“Batuk saya hampir sepuluh bulan, enggak sembuh-sembuh sampai di-test PCR
tetap negatif, terus sampai dirontgen dan segala macam, lalu hasilnya
paru-paru terdapat debu atau asap dari batu bara,” ujar Salah satu warga
Rusunawa Marunda yang divonis penyakit ISPA, Deti.
Maka dari itu, masyarakat meminta kepada pemerintah agar adil dalam
menangani masalah tersebut. Apalagi, berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH),
pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup.
Posting Komentar untuk "Debu Tebal Batu Bara di Marunda"